Berbicara mengenai antioksidan, hal ini bisa terbentuk baik dari dalam sel-sel tubuh kita sendiri (intraseluler), maupun yang terbentuk dari luar sel tubuh (ekstraseluler), yakni dari makanan. Nah, ada kalanya tubuh tidak mampu memproduksi sistem antioksidan dari dalam tubuh untuk menghadapi akibat dari polusi. Untuk itu para peneliti mencari beberapa senyawa alami yang terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan. Dan hasilnya ternyata antioksidan dikandung oleh beberapa jenis sayuran dan buahan.
Contoh-contoh radikal bebas yang ada seperti Hidrogen peroksida, superoxide anion, dan hidroksil. Molekul tersebut dapat merusak jaringan tubuh dan bersifat sangat tidak stabil dan sangat reaktif. Namun seluruh molekul tersebut bertekuk lutut dan tidak berdaya bila berhadapan dengan antioksidan.
Hasil dari penelitan tadi disimpulkan bahwa tiga tumbuhan bahan pangan yang terbukti kaya akan kandungan antioksidan antara lain takokak (Solanum tarvum), petai (Parkia speciosa), dan daun muda jambu mete (Anacardium occidentale). Hal ini diperkuat lagi dimana dalam Medicinal Plants: Quality Herbal Products for Healthy Living (1999), Vimala S. dkk. menyatakan bahwa ketiga bahan yang ada di sekitar kita ini memiliki aktivitas pembersih super-oksida yang sangat tinggi lebih dari 70% !
Petai (Parkia speciosa)
Petai yang sering di makan adalah bijinya. Biji petai ini sangat ampuh dalam mengobati penyakit lever (hepatalgia), udema, radang ginjal (nefritis), diabetes, dan juga sebagai peluruh cacing (antelmintik). Pada daun petai mengandung zat yang dapat mengobati sakit kuning. Khasiat itu diduga berkaitan dengan kandungan alkaloidnya tadi yang bergabung dengan beberapa senyawa lain seperti belerang yang menyebabkan bau busuk khas petai.
Takokak (Solanum tarvum)
Buah muda takokak ini sangat tidak asing lagi bagi kita, terutama oleh masyarakat Sunda yang sering menjadikannya lalapan yang dimakan mentah maupun disayur matang. Bagi orang Jawa sering menyebutnya denga poka atau cepoka, cong belut, terongan, atau cokowana. Di wilayah Sumatra tekokak lebih dikenal dengan sebutan terong pipit. Nah, di dalam tekokak ini memiliki senyawa sterol carpesterol yang berfungsi sebagai antiradang. Dan yang mengejutkan lagi bahwa di dalam daging buah dan daun tanaman ini mengandung alkaloid steroid jenis solasodin 0,84% yang merupakan bahan baku hormon seks untuk kontrasepsi.
Daun Muda Jambu Mete (Anacardium occidentale).
Di beberapa daerah seperti Riau dan Jambi, daun muda jambu mete biasanya dimakan mentah sebagai lalap atau direbus sebagai pelengkap sayur. Sedangkan pada bagian lain dari tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ramuan obat tradisional pembersih mulut, sakit kulit, dan obat pencahar.
Bila Anda tidak menyukai ketiga tanaman tadi, alternatif lain yang perlu Anda konsumsi sebagai sumber antioksidan adalah vitamin A, vitamin C, dan selenium. Vitamin A dikenal sebagai salah satu pembersih super-oksida di dalam selaput lendir kita. Konsumsi lah vitamin A secara teratur agar resiko menderita kanker paru-paru bisa terkurangi. Anda dapat mengambil vitamin ini dari sayuran dan buah-buahan berwarna merah atau kuning seperti dari wortel dan buah pepaya.
Selain vitamin A, Vitamin C juga berfungsi sebagai sumber antioksidan penting untuk melindungi sel-sel tubuh kita dan jaringannya dari perusak super-oksida. Vitamin ini bisa mempertinggi sistem kekebalan tubuh. Sumbernya tentu Anda sudah tahu yakni dari buah jeruk dan juga jambu biji.
Nah, mulai sekarang, Anda tidak perlu bingung lagi mencari sumber antioksidan bagi tubuh Anda. Dan bagi penggermar petai, berbanggalah! Kini Anda dapat menikmati "lezatnya" petai sambil mengantongi berbagai kandungan zat di dalamnya yang sangat berguna bagi tubuh Anda. Yang terpenting, sehabis makan jangan lupa bersiwak atau kumur-kumur dan gosok gigi ya....?