JAKARTA- Gara-gara cemburu buta kepada wanita pujaan hatinya, Omri Metboki (27) nekat menghabisi kekasihnya Menci (20). Omri nekat menganiaya pacarnya itu karena, dia tidak senang Menci sering berkomunikasi dengan pria lain.
Laki-laki asal Kupang itu menganiaya pacarnya hingga tewas di rumah sang kekasih, di Jalan Nusa Indah XXI, no 18, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Korban, sebenarnya sempat dilarikan serta dirawat ke Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Cengkareng, Komisaris Rudy Reinewald, menuturkan, kejadian berawal saat Omri datang ke rumah Menci untuk meminta penjelasan tentang pria yang belakangan sering menelepon kekasihnya itu.
"Pelaku datang ke rumah korban sekitar pukul 21.30. Dia sudah sangat curiga dengan korban karena sering komunikasi dengan pria yang tidak dikenal pelaku," ucapnya kepada wartawan di Polsek Cengkareng, Rabu (15/11/2011)
Namun karena sudah cemburu sekali, pelaku terus mendesak korban agar mengaku berselingkuh. Pembicaraan yang awalnya tidak disertai emosi pun berubah menjadi perang mulut.
Omri pun gelap mata, pukulan pun dilayangkan ke arah Menci pun dan jatuh tersungkur di lantai ruang tamu. Alhasil darah segar pun mengucur dari hidungnya. Masih dalam emosi, kebrutalan Omri ternyata tak sampai disitu saja. Dengan tega, pria itu menginjak-injak perut Menci.
Di saat ketakutan Omri pun langsung melarikan diri, Menci ditemukan oleh keluarganya sekitar pukul 22.00. Keluarganya pun melarikannya ke RSUD Cengkareng.
"Korban sempat dirawat disana, namun pada Selasa malam, korban meninggal dengan kondisi hidung patah dan cedera pada perut," ucap Rudy
Polisi mendapatkan informasi dari keluarga Menci bahwa Omri tinggal mengontrak di sebuah kontrakan di RT 10/04, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Akhirnya Polisi pun menciduk Omri pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB di kamarnya.
Atas perbuatannya, laki-laki asal kupang dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Sementara itu, jenazah Menci dibawa ke Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh keluarganya untuk disemayamkan.
(ugo)
Courtesy OF: okezone.com
Laki-laki asal Kupang itu menganiaya pacarnya hingga tewas di rumah sang kekasih, di Jalan Nusa Indah XXI, no 18, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Korban, sebenarnya sempat dilarikan serta dirawat ke Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Cengkareng, Komisaris Rudy Reinewald, menuturkan, kejadian berawal saat Omri datang ke rumah Menci untuk meminta penjelasan tentang pria yang belakangan sering menelepon kekasihnya itu.
"Pelaku datang ke rumah korban sekitar pukul 21.30. Dia sudah sangat curiga dengan korban karena sering komunikasi dengan pria yang tidak dikenal pelaku," ucapnya kepada wartawan di Polsek Cengkareng, Rabu (15/11/2011)
Namun karena sudah cemburu sekali, pelaku terus mendesak korban agar mengaku berselingkuh. Pembicaraan yang awalnya tidak disertai emosi pun berubah menjadi perang mulut.
Omri pun gelap mata, pukulan pun dilayangkan ke arah Menci pun dan jatuh tersungkur di lantai ruang tamu. Alhasil darah segar pun mengucur dari hidungnya. Masih dalam emosi, kebrutalan Omri ternyata tak sampai disitu saja. Dengan tega, pria itu menginjak-injak perut Menci.
Di saat ketakutan Omri pun langsung melarikan diri, Menci ditemukan oleh keluarganya sekitar pukul 22.00. Keluarganya pun melarikannya ke RSUD Cengkareng.
"Korban sempat dirawat disana, namun pada Selasa malam, korban meninggal dengan kondisi hidung patah dan cedera pada perut," ucap Rudy
Polisi mendapatkan informasi dari keluarga Menci bahwa Omri tinggal mengontrak di sebuah kontrakan di RT 10/04, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Akhirnya Polisi pun menciduk Omri pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB di kamarnya.
Atas perbuatannya, laki-laki asal kupang dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Sementara itu, jenazah Menci dibawa ke Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh keluarganya untuk disemayamkan.
(ugo)
Courtesy OF: okezone.com